Pahlawan Indonesia yaitu
gelar untuk penghargaan tingkat tinggi di Indonedia, anumerta tersebut diberikan
oleh Pemerintahan Indonesia atas Tindakan yang dianggap heroic, yang dapat
diartikan sebagai perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang
masa bagi Masyarakat lainnya, atau berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan
bangsa dan negara. Hari pahlawan diselenggarakan setiap tanggal 10 November.
Pahlawan
Nasional pertama di Indonesia adalah adalah Abdul Muis. Pria asal Bukittinggi, Sumatera Barat ini
ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada
tanggal 30 Agustus 1959. Penetapan itu dilakukan oleh Presiden Soekarno,
sekaligus menjadikan Abdul
Muis sebagai Pahlawan
Nasional pertama
Indonesia. Selain itu ada juga pahlawan nasional yang lain, berikut ini merupakan
daftar pahlawan Indonesia:
1. Abdul Chalim
(1898-1972), Ulama
Majalengka.
2. Abdul
Halim Majalengka (1887-1962), Aktivis kemerdekaan dan Ulama, Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
3. Abdul
Haris Nasution (1918-2000), Jenderal Angkatan Darat, dua kali diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.
4. Abdul
Kadir (1771-1875), Bangsawan dari Melawi, menawarkan pengembangan ekonomi, melakukan perlawanan terhadap pasukan
kolonial Belanda .
5. Abdul
Kahar Mudzakkir (1907-1973), Rektor Universitas Islam Indonesia yang
pertama sekaligus Tokoh Muhammadiyah.
6. Abdul
Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), (1908-1981), Ulama dan penulis
sekaligus tokoh Muhammadiyah.
7. Abdul Muis (1883-1959), Politisi, Anggota Volksraad, kemudian
penulis.
8.Abdulrachman
Saleh (1909-1947), Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa
keperluan medis karena
ditembak oleh Belanda .
9.Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971), Tokoh Islam, salah
seorang pendiri Nadhlatul Ulama.
10. Andi
Abdullah Bau Massepe (1918-1947), Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda selama Revolusi Nasional, seorang putra dari Andi Mappanyukki .
11. Abdurrahman
Baswedan (1908-1986), Nasionalis dan Mubaligh
Muhammadiyah yang meyakinkan Mesir untuk mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto.
12. Achmad
Subarjo (1896-1978), Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan.
13. Adam
Malik (1917-1984), Jurnalis dan aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia ketiga sekaligus Tokoh Muhammadiyah.
14. Adnan
Kapau Gani (1905-1968), Aktivis kemerdekaan yang menjadi menteri pemerintahan, menyeludupkan senjata untuk mendukung
Revolusi Nasional.
15. Nyi
Ageng Serang (1752-1828), Pemimpin gerilyawan Jawa yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda atas beberapa pendudukan.
16. Agus
Salim (1884-1954), Aktivis kemerdekaan, politisi, pemimpin Islam Minang
sekaligus Tokoh Muhammadiyah.
17. Agustinus
Adisucipto (1916-1947) Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda.
18. Ahmad Dahlan (1868-1934), Pemimpin
Islam, Pendiri Muhammadiyah suami
Siti Walidah.
19.
Ahmad Hanafiah (1905-1947), Ulama Lampung.
20. Ahmad Rifa'I
(1786-1870), Pemikir dan penulis Islam yang dikenal
karena pernyataan anti-Belandanya.
21. Ahmad Sanusi (1889-1950) , Anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) .
22. Ahmad
Yani (1922-1965), Pemimpin Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
1965.
23.
Aji Muhammad Idris
(1697-1739), Sultan Kutai Kartanegara ke 14.
24. Alexander Andries
Maramis (1897-1977), Anggota
BPUPKI, Menteri Keuangan Indonesia, dan diplomat.
25. Alimin
(1889-1964), Pendukung kemerdekaan, politisi, dan tokoh Partai Komunis
Indonesia 1964.
26.
Amir Hamzah (1911 -1946), Penyair
dan nasionalis.
27. Andi
Depu (1907-1985), Pejuang dan aktivis yang berhasil mempertahankan pengibaran bendera nasional di Mandar pada 1944, padahal
dilarang keras.
28. Antasari
(1809-1862), Melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam
Perang Banjar.
29.
Aria Wangsakara (1615-1681), Ulama, pejuang, dan pendiri
Tangerang.
30. Arie
Frederik Lasut (1918-1949), Geolog dan pengajar yang dieksekusi oleh Belanda.
31. Arnold Mononutu
(1896-1983), Menteri Penerangan Indonesia ke-6.
32. As'ad
Syamsul Arifin (1897-1990), Ulama, tokoh Nahdlatul Ulama.
33. Baabullah (1528-1583), Penguasa ke-24 Kesultanan Ternate.
34. Bagindo Azizchan
(1910-1947), Wali kota Padang, melawan
pasukan Belanda saat Revolusi Nasional.
35. Bataha Santiago
(1622-1675), Raja Kerajaan
Manganitu.
36. Basuki Rahmat(1921-1969), Jenderal, saksi dari Supersemar.
37. Bernard
Wilhelm Lapian (1892-1977), Nationalis, pimpinan gereja, dan gubernur kedua Sulawesi.
38. Teungku
Chik di Tiro (1836-1891), Tokoh Islam Aceh dan pemimpin gerilyawan yang melakukan
perlawanan pasukan kolonial Belanda.
39. Tjilik
Riwut (1918-1987), Prajurit dan politisi, menawarkan pengembangan ekonomi dan budaya di Kalimantan Tengah.
40. Tjipto
Mangoenkoesoemo(1886-1943),Dokter, salah satu dari Tiga Serangkai, Anggota Volksraad,Tokoh Indische Partij.
41. Tjokroaminoto (1883 -1934), Politisi, pemimpin Sarekat Islam, mentor pemimpin-pemimpin bangsa seperti Sukarno, Semaoen, Musso,
Alimin, Darsono, Kartosoewirjo, dan Tan Malaka 42. Ernest
Douwes Dekker(1879-1950),Jurnalis dan politisi Indo yang membantu kemerdekaan Indonesia, salah satu dari Tiga
Serangkai.
43. Depati
Amir (1805-1869) Pejuang yang mempersatukan suku Melayu dengan Tionghoa untuk melawan Belanda.
44. Dewi
Sartika(1884-1947), Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan yang pertama di daerah Priangan, Jawa Barat .
45. Cut Nyak Dhien(1850-1908), Pemimpin
gerilyawan Aceh yang
melakukan penyerangan terhadap
pasukan kolonial belanda.
46. Diponegoro
(1785-1855), Putra Sultan Yogyakarta, melangsungkan perang lima tahun melawan pasukan
kolonial Belanda .
47. Donald
Izacus Panjaitan (1925-1965) ,Jenderal Angkatan Darat, terbunuh dalam Gerakan
30 September 1965 .
48. Eddy Martadinata (1921-1966) ,Laksamana Angkatan
Laut dan diplomat, terbunuh dalam
kecelakaan helikopter.
49. Fakhruddin
(1890-1929), Pemimpin Islam, menegosiasikan pengamanan pejiarah haji
Indonesia, tokoh Muhammadiyah.
50. Fatmawati
(1923-1980), Pembuat bendera nasional pertama, aktivis sosial, istri
Sukarno sekaligus Tokoh Muhammadiyah.
51. Ferdinand Lumban
Tobing (1899 -1962),
Dokter dan politisi,
memperjuangkan hak asasi pasukan buruh.
52. Frans Kaisiepo
(1921-1979), Nasionalis Papua yang membantu
dalam akuisisi Papua
Berikut merupakan mading dari kelas 8.10
Mading kelas 8.10 memuat informasi tentang pahlawan Indonesia yang sudah berjasa atas kemerdekaan Indonesia, disertai gambar pahlawan dan juga sejarah pengorbanan pahlawan tersebut.
Penulis : Siswa kelas 8.3 dan 8.5 .